Implementasi Strategi
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategic. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang.
Implementasi Strategi: Mengorganisasi Tindakan
Ø Siapa yang mengimplementasikan strategi?
Tergantung bagaimana korporasi diorganisir, pihak yang terlibat dalam mengimplementasikan strategi mungkin akan lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang merumuskan strategi. Pada sebahagian besar perusahaan multi industri pelaksana strategi adlah setiap orang yang ada dalam organisasi. Para wakil presiden bidang fungsional dan direktur divisi atau unit bisnis strategis (SBU) bekerjasma dengan bawahan mereka untuk mengimplementasikan seluruh rencana tersebut secara khusus, terinci, dan dalam skala yang lebih kecil menurut pabrik, departemen, dan unit yang mereka pimpin, sehingga setiap manajer operasional harus mampu mengawasi lini pertama dan untuk mendukung hal tersebut, setiap karyawan dilibatkan dalam berbagai proses implementasi strategi yang ada, baik pada tingkat korporasi, unit bisnis, maupun fungsional.
Banyak orang dalam organisasi yang memegang peranan penting dalam
menentukan suksesnya implementasi strategi, yang justru mungkin hanya lebih
sedikit dilibatkan dalam mengembangkan strategi perusahaan. Oleh karena itu,
mereka cenderung akan menolak untuk bekerja dan menyediakan data yang
diperlukan dalam perumusan proses kerja sebuah perencanaan strategis. Penolakan
dan keengganan untuk berpartisipasi akan makin terlihat apabila perubahan misi,
tujuan, strategi dan kebijakan-kebijakan penting perusahaan tidak
dikomunikasikan dengan jelas dan transparan kepada seluruh manajer operasional.
Para manajer operasional berharap dapat mempengaruhi manajemen puncak untuk
meninggalkan perubahan baru yang direncanakan dan mulai kembali dengan cara
yang lama. Itulah sebabnya untuk menghindari terjadinya kemungkinan buruk
tersebut, sangat mungkin untuk melibatkan manajer tingkat menengah dalam
seluruh proses, baik dalam proses perumusan maupun implementasinya untuk mencapai
kinerja organisasi yang lebih baik
Ø
Apa yang harus Dilakukan?
Para manajer divisi dan wilayah fungsional harus bekerjasama dengan
rekan manajer yang lainnya dalam mengembangkan program, anggaran dan prosedur
untuk mendukung implementasi strategi. Merek juga harus bekerja sama untuk
mencapai sinergi diantara berbagai divisi dan wilayah fungsional agar mampu
menciptakan dan memelihara kompetensi khusus perusahaan.
Bagaimana
Strategi Diimplementasikan dan Mengorganisasikan Tindakan?
Sebelum perencanaan
dapat menunjukkan kinerja secara actual, perusahaan harus diorganisir dengan
baik, program harus melibatkan staf dengan memadai, dan aktivitas harus
diarahkan untuk mencapai lingkup tujuan yang diinginkan. Beberapa perubahan
dalam strategi perusahaan nampaknya sangat memerlukan beberapa jenis perubahan
dalam hal organisasi yang disusun dan berbagai jenis keterampilan yang
dibutuhkan pada beberapa posisi yang khusus. Para manajer harus membahas dengan
teliti cara penyusunan perusahaan mereka agar dapat memutuskan
perubahan-perubahan yang harus dibuat dalam langkah kerja secara sempurna.
Apakah aktivitas-aktivitas dikelompokkan secara berbeda? Apakah autoritas untuk
membuat keputusan kunci disentralisasikan pada pimpinan pusat atau
didesentralisasikan kepada manajer pada beberapa lokasi yang berbeda? Apakah
perusahaan akan dikelola seperti “Pengiriman ketat (tight ship)” dengan beberapa aturan dan pengawasan atau dengan aturan
dan kontrol “yang longgar (loosy)”. Apakah korporasi akan diatur dalam sebuah struktur
“tinggi (tall)” dengan beberapa lapis manajer, masing-masing memiliki
batas pengawasan yang dekat (yaitu sedikit pekerja pada setiap supervisor)
untuk mengawasi dengan baik bawahannya, atau apakah perusahaan akan diorganisir
ke dalam struktur datar (flat) dengan lapis manajer yang sedikit, dimana masing-masing
memiliki batas kontrol yang luas (yaitu banyak pekerja pada setiap supervisor).
Struktur
Mengikuti Strategi
Dalam studi klasik
yang secara luas dilakukan oleh Alfrend Chandler pada
perusahaan-perusahaan di Amerika seperti : DuPont, General Motors, Sears,
dan Standar Oil, telah disimpulkan bahwa struktur mengikuti strategi
(structure
follows strategy), yaitu perubahan-perubahan strategi perusahaan
menunjukkan perubahan-perubahan pada struktur organisasi. Chandler juga
menyimpulkan bahwa beberapa orgnisasi juga mengikuti pola pengembangan dari
salah satu susunan struktur yang lainnya seperti yang telah mereka perluas atau
mereka kembangkan. Menurut Chandler, perubahan-perubahan struktur ini terjadi
sebagai akibat struktur yang lama terdesak terlalu jauh karena kurang efisien
dan sudah mengalami banyak kendala bila dipertahankan. Sebagai akibat apa yang
terjadi ini, Chandler mengusulkan hal sebagai berikut :
1. Diciptakannya sebuah strategi
baru
2. Munculnya beberapa masalah
tentang administrasi baru
3. Menurunnya kinerja ekonomi
4. Ditemukannya struktur baru
yang lebih sesuai
5. Mengembalikan profil dari
level sebelumnya
Komentar
Posting Komentar